Senin, 18 November 2013

fire in the heart(jalan akal)



  "deepak chopra"
jiwamu selalu mengrimkan pesan,"ucap Baba."tahukah kau,hal yang mungkin kau kira pikirkan pikirkan biasa,bisa saja sebenarnya adalah pesan dari jiwamu.cara kedua yang diingkan jiwamu untuk menjalani hidup adalah dengan mengikuti jalan akal.
   ak merasa sangat lapar,dan sebelum ak mengaakannya,baba sudah lebih dulu mengeluarkan esuatu yang etrbungkus saputangan dari sakunya.ketika ia membukanya,ak terkajut melihat sepotong roti tawar disekelilingi kari kentang,bahkan,didalam bungkusan itu erdapat acar mangga yang sangat beraroma-tidak terlalu masam,todak terlalu pahit.baba membagi royi menjadi 2 bagian,dan kami mulai makan dengan lahap.pesan pesan iu seperti apa??aku bertanya.kau tak akan menebaknya,kata baba.jiwa tak pernah dapat di tebak.ia selalu membuatmu ingin buru buru membuka lembaran kehidupan selanjutnya.
   kau harus membuka pikiranmu,itu kuncinya.au memiliki pikran yang terbuka tapi aku sama sekali tak dapat pesan apapun,aku memprotesnya."ah"baba lalu meneoukkan kedua tangannya,dan iba tiba,ditangan kanannya erdapat sebuah koin emas yang berkilauan.maukah kau memiliki koin ini??
tentu saja,dengan cepat aku berkata,sedikit kebingungan,kenaa baba mengganti topik pembicaraan.aku akan memberikannya padamu jika kamu bisa menghitung mundur kelipatan 3 mulailah dari seratus,katanya.hanya itu??au bertnya dengan curiga.koin itu terlihat besar dan berharga;mengingakaknku kan emas yang dimiliki perampok.
hanya???jika kau dapat melakukannya,kau kan membuktikkan bahwa kau telah menguasai jalan akal.
    baba menjulurkan telunjuknya ke udaramseolah olah teunjuknya adalah pisyol untuk memulai petandingan"mulailah sekarang'.tak ad awaku keraguan,"baiklah" kataku''seratus,sembilanpuluh satu......."baba hanya memandang dan membiarkanku menghiung mundur untuk beberapa saat,namun ketika aku sampai pada angka tujuh puluh enam,ia bersandar padaku dan mulai berbisik ke telinganku.ia membisikkan angka angka secar acak;da,tiga,emapt,tujuh puluh lima,enam puluah dll,aku menciba untuk berkonsenrasi dengan pa yang sednag ku lakukan,namun itu percuma,aku gagal.
   sayng sekali,kau terganggu,ia memasukkan koinya kedalam sakunya.beri aku kesempatan satu kai lagi dan kau benar benar akan konsntrasi,baba mengangguk,dan aku mulai menhgitung mundur,kali ini aku menutup telingaku dengan tangan dan memejamkan mataku unuk menghindari gangguan."seratus,sembilan puluh tujuh,sembilan puluh empat"WOOOW appa yang kau lakukan???aku baru saja sampai pada angka ketiga keika,baba mengukurukan tangannya ke kepalaku,seolah oalh ingin mencabut sehelai rambutku.perhatikanku teralih dan aku kembali gagal lagi berhitung."maaf"katanya sepertinya ku mmembuamu gugup."bagaimana kau bia menyelesaikannya dengan baik bial aku khawatir kau akan mencabut sehelai rambutku??aku berkata.baba bangkit aku akn berdiri di sebelah sana ,sehingga kau tak usah khawatir akan terganggu.setuju???
    baiklah aku berkata hati hati,siapa tahu diam diam baba memiliki muslihat lain.tak akan ada muslihat lagi,kata baba.membaca pikiranku,ia mengambil 3 langkah menjauh dari aku mulailah dari angka terakhir yang kau sebut.aku tak ingat lagi angka erakhir yang aku sebut,kataku.ia terlihat senang,sekarang kau mengerti mengapa orang orang idak mnerima pesan pesan dari jiwanya?mereka terlalu sibuk dengan gangguan gangguan,khawatir,atau terlau pelupa.ketika kau bebas dari rintangn rintangan itu,kau baru akan memiliki pikiran terbuka..ketika iulah kau menguasai jalan kedua ini.ia mengambl koin tadi dari sakunya lalu melemparnya kearahku dengan gerakan lembat dan dramatis.dengan tangkas aku berhasil menangkapnya,


bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar