Jumat, 15 November 2013

fire in the heart(apakah aku mempunyai jiwa)





  deepak chopra


HARI PERTAMA
      Ketika ak berusia 15 tahun,,sekolahku terletak di sisi sebuah bukit hijau,dibawahnya terdapa lembah yang bahkan lebih hijau dan subur.Bagian itu telah kau temui.Seiap hari,ak melihat pemandangan indah itu,kecuali ketika lembah dipenuhi kabut tebal.Pada pagi pagi berkabut,ak berjalan ke sekolah dengan gumpalan putih  melingkar-lingkar di sekelilingku,seperi sedang berjalan di tengah awan.Pada hari seperti itulah,ketika aku sedang menapaki jalan,sebuah suara asing memanggilku.
      "Mari,"katanya,'aku telah menunggumu.''
suara itu seolah olah datng dari dunia lain.Kau pasti pernah berjalan di tengah kabut dan juga pasti au betapa hal itu menciptakkan keheningan de sekelilingmu,seperti sedang berada didlam kepompong.mataku tiba tiba menangkap sesuatu.Seorang lelaki ua sedang duduk di slah satu pohon di pinggir jalan,pohon terbesat dengan akar akar yang membelit dan memilin btangnya.
     "Baba,ak sedang menuju sekolah,"kataku."Engkau pasti sednag menunggu orang lain."Aku di besarkan di india dan,disana, baba adalah panggilan hormat untuk seseorang yang dianggap bijaksana atau mulia.
"kita harus bicara,"katanya dengan suara paling manap yang pernah kudengar.Aku mendekat.Baba sedang bersila di tanah,janggunya sepuih celana dan baju katun yang dikenakannya,sangat apik dan bersih."engkau telah cukup umur untuk mengetahui,"ia berkata,tanpa menantikan jawabanku."Dan selain aku,siapa yang akan memberitahumu?''Rasa gemetar menggelitik tilang punggungku."Mengetahui apa?"tanyaku
"hal hal tak terlihat.hal hal rahasia"Baba tiba tiba  tertawa.''seberapa miserius aku harus terdengar agar kau memperhatikanku?"ku mulia melupakkan sekoalh,potongan potongan gambar memenuhi pikiranku.Lelaki tua yang duduk bersila disna mirip dengan budha ,yang mendapat pencerahan ketika sedang duduk di bawah pohon.janggut putihnya yang panjang membua Baba terlihat gaib dan ajaib,seperi Melin,dan pancaran matanya membeitahuku dengan pasti bahwa ia seseorang yang bijaksana,seperti Sokrates."Aku tidak meminta banyak.Beri aku sehari saja,"Baba membujuk.Dengan ragu,aku duduk disebelahnya,dibawah pohn berpilin.Di tengah gumpalan kabut yang terbakar matahari,kami dpat memandang sekilas ke hamparan pohon teh yang menyelimuti lembah dan mengitari bukit.
    "ini tidak akan seperi sekolah."kata Baba."aku akan mengajarkanmu car baru dlam memandang sesuatu dan cara baru untuk hidup."ia menujuk kearah pemandangan di depan kami."apa yang kau lihat,,saat ini?"
    "Aku lihat kau,dan pohon ini,aku lihat gumpalan kabut yang berasal dari lembah."Baba bergeser mendekat,''ingin tau pa yang kulihat?aku melihat jiwamu."Smakin lama,baba semakin menarik perhatianku."aku melihat sebuah dunia untuk kau miliki.Aku melihat keabadian."Baba berhenti,dan aku gemetar."percayakah,kau padaku?"ia bertanya."aku ingin mempercayaimu,namun aku idak melihat satuoun yang kau lihat,kataku".
     "tentu saja tidak.hal itu membtuhkan cara baru dlam memandang,karna iulah aku harus menemuimu,"katanya."Beberapa tahun lagi mungkin sudah terlambat.Kau mungkin sudah akan tenggelam dlam cara lama yang sulit diubah."Saat itu,aku sedang ada pada usia ketika khyalan sepertinya datang dengan snagat mudah.bahan alasan mengapa aku tidak menyadari kehadiran baba sebelumnya adlah karna aku sedang berkhayal sepanjang perjalanan.sekarang,aku merasa seolah olah aku sedang larut dlam khayalan tengah kabut.
     Sang lelaki tua memandang tajam.'aku tidak membucarakan fantasi dan khayalan,ia berkata>"kau harus mengerti bagaimana kenyataan sebenarnya.Hanya hal hal nyata yang memiliki kekuatan,bahkan hal itu nampak seperti sebuah keajaiban."baiklah,"kataku,merasa jengah karna ia membicarakan pikiranku saat aku bertanya tanya pakah ia benar benar nyata?"Dalam kenyataan,selalu ada keajaiban dimana pun,"kata Baba."Jiwamu selalu siap untuk mengalaminya.aku akan menunjukkan apa yang ku maksud.ia mengambil segenggam pasir dari pinggir jalan."rasakan,"katanya.'bagaimana rasanya??ia membiarkan sebagian pasir meluncur jatuh ke tanganku''kasar,tajam,terdiri dari butiran butiran kecil,''aku menjawab,''dan hangat karna sinar matahari."
akankah mengejutkan jika kukatakan bahwa idak satupun yang kau rasakan nyata?aku kebingungan"tentu saja itu nyata."tapi pasir terbentuk dari molekul molekul yang ada  didlam pasir dan mengubahnya menjadi kaca ynag benar benar halus.tentu saja,molekul juga tidak nyata."Kenapa tidak?''karna molekul erbuat dari am,dan atom hanyalah sekumpulan energi yang samar,kau tidak dpat melihat atau menyentuhnya.bukankah cra unuk mengetahui pakah sebuah benda benar benar nyata,atau idak,adalah dengan meilhta dan menyentuhnya??pikirkan baik baik,energi juga tidak nyata"sekarang,aku sma sekali tidak ingin berdebat,ini adalah cara yang benar benar baru dlam melihat sesuatu,persis seperti yang telah dijanjikannya.
      "energi terdapat disemua temat dialam semesta,Baba berkta"namun energi berasal dari kekosongan yang hampa dan kedap.kau ak kan mengetahui apa yang benar nyat sampai tiba waktnya.bisa kia mulai"ia membiarkan sisa sisa pasir meluncur di sela sela jarinya,dan untuk sesaat,aku seperti sedang menyaksikan seseorang membiarkan seluuh dunia tersaring diantara jemarinya,dunia tempatku menjalani hidup selama ini.
"ini sangat aneh,"aku berbisik."Ah car lam juga tidak terlihat benar benr pasti,"ia berkata dengan nada menyenangkan."apa yang akan tersisa ketika semuanya musnah?"
"ketiadaa,jawabku"
'ketiadaan!"ulangnya."sangat tepat.namun ketika nanti selesai,ketiadaan itu akan berubah menjadi segalanya-jiwamu,Tuhan,sebuah dunia tanpa batas kau miliki.Bisa kita mulai?''ia kembali bertanya.tenu saja,"aku bertkata.
                                                   untuk memandang dunia
                                                     dlam sebutir pasir
                                                     dan melihat surga
                                                   dalam sekuntum bunga liar
                                                 rengkuhlah ketidakterbatasan
                                                    ditelapak tanganmu
                                               dan raihlah keabadian dalam satu jam

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar